Tips career switch ini adalah merupakan tindakan mengejar posisi atau profesi tertentu yang berada di luar lingkup posisi atau profesi yang kamu miliki sekarang. Misalnya, awalnya kamu bekerja di bidang medis. Namun, karena satu dan lain hal, kamu memutuskan untuk “banting setir” dan bekerja di bidang pemerintahan.
Switching career
Selain berbeda bidang, orang yang melakukan career switch juga mengalami pergeseran posisi. Misalnya, selama beberapa tahun terakhir kamu memangku jabatan sebagai Manager HRD. Akan tetapi, karena melakukan career switch ke divisi yang sama sekali berbeda, jabatanmu diturunkan terlebih dahulu menjadi Assistant Manager karena masih perlu beberapa penyesuaian.
Adanya fenomena career switch membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mencoba hal baru dan belajar dari awal. Selain itu, dengan adanya career switch, orang-orang juga lebih mempunyai peluang untuk menyesuaikan jam kerja, kepuasan dalam bekerja, dan target kerja yang lebih cocok untuk dirinya.
Ketika pekerjaan yang dilakukan setiap hari tidak lagi terasa menyenangkan dan hanya terasa seperti rutinitas, kamu mungkin berpikir untuk melakukan career switch, terlebih jika kamu adalah tipe orang yang menyukai tantangan. Bidang karier yang sudah dikuasai dan tidak lagi memberikan hal baru untuk dipelajari boleh jadi malah membuatmu tersiksa dan tidak berkembang sama sekali. Jika sudah seperti ini, career switch memang bisa dijadikan pilihan.
Selain adanya rasa jenuh, adanya perubahan value dan prioritas juga bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk melakukan career switch. Misalnya, kamu yang awalnya sangat mengedepankan pencapaian target boleh jadi berubah dan lebih ingin melakoni pekerjaan yang bisa menghadirkan work-life balance. Seiring berjalannya waktu, value kamu sangat mungkin berubah menjadi seperti itu. Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi.
Kamu yang awalnya mementingkan kenyamanan dan kesolidaritasan rekan kerja boleh jadi mengubah prioritas menjadi pencapaian secara finansial. Mengingat manusia adalah makhluk yang dinamis, hal semacam ini sangat wajar terjadi. Mau berkarir sebagai agensi seo, baca tips 4 Karakteristik Perusahaan Jasa SEO Terbaik di Indonesia yang Perlu Diketahui.
Faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya career switch
Arkademi Traktir: Wujudkan Impianmu menjadi Seorang Wirausaha
Tidak hanya faktor dari dalam diri manusia sendiri, ada juga faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya career switch. Salah satu alasannya adalah adanya keinginan untuk menyelaraskan kemampuan dengan kebutuhan industri. Berkembangnya teknologi sekaligus pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa pergeseran di bidang industri terjadi. Tidak sedikit perusahaan yang harus gulung tikar dan pegawai yang terpaksa dirumahkan. Supaya tetap dapat bertahan hidup dan meraih momentum, ada banyak orang yang memutuskan untuk melakukan career switch.
Di masa pandemi ini, ketika banyak terjadi PHK dan Unpaid Leave, mulai banyak peniti karir yang memikirkan untuk melakukan tips Career Switch, yang sebenarnya lebih karena dipaksa oleh situasi.
Namun sesungguhnya Career Switch tidak selalu harus dilakukan dalam keadaan terpaksa atau dipaksa oleh situasi. Ada sejumlah peniti karir yang memang telah secara matang memikirkan untuk melakukan Career Switch karena berbagai latar belakang dan kondisi yang telah lama dihadapinya.
Faktor kejenuhan dalam menjalani karir
Selain karena kondisi, sebab klasik lainnya adalah karena faktor kejenuhan dalam menjalani karir. Bukan semata jenuh dengan suasana kantor atau rekan kerjanya, melainkan juga jenuh dengan perjalanan karirnya secara menyeluruh.
Kejenuhan tersebut bisa terjadi karena berbagai sebab. Sebab yang paling umum terjadi adalah peniti karir tidak lagi menemukan tantangan berarti pada pekerjaan yang sehari-harinya mereka jalani, sehingga minim atau tidak ada lagi ruang bagi pengembangan diri atau aktualisasi dirinya.
Segalanya menjadi terlalu mudah untuk dilakukan, dan apa yang ada di depan mata menjadi terlalu mudah untuk diprediksi. Potensi dirinya tidak berkembang, stagnan, atau bahkan menurun; sementara tantangannya semakin mudah untuk ditaklukkan. Di momen seperti inilah, biasanya para peniti karir mulai memikirkan untuk melakukan Career Switch.
Faktor kesadaran pun memainkan peranan penting dalam keputusan Career Switch seorang peniti karir. Misalnya, setelah melalui analisa mendalam, dia sadar bahwa industri yang dia jalani selama ini sudah tidak akan lagi prospektif lagi dalam 2 tahun ke depan. Maka dari itu, dilansir dari ekrut, sedari sekarang, dia telah mempersiapkan langkah-langkah awal menuju Career Switch.
7+ Tips career switch – Switching career – Arkademi
Berpindah dari satu bidang ke bidang lainnya tentu bukan perkara mudah. Ada keharusan untuk belajar dari awal dan kemungkinan turun jabatan. Oleh sebab itu, simak delapan tips berikut ini jika kamu ingin melakukan tips career switch berikut.
1. Tilik kembali motif dan value yang kamu punya
Sebelum memutuskan untuk melakukan career switch, pastikan kamu sudah mempertimbangkan motif dan value yang kamu yakini. Jika kamu melakukannya karena faktor internal, seperti merasa jenuh dan perlu tantangan baru, pastikan bidang pekerjaan yang kamu tuju bisa mengatasi hal tersebut. Jika kamu melakukan career switch karena faktor eksternal, seperti kondisi finansial atau adanya keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, pastikan hal tersebut tidak bertentangan dengan value yang kamu punya. Karena career switch adalah hal yang besar, kamu harus yakin bahwa kamu tidak akan berhenti di tengah jalan.
2. Lakukan riset terhadap bidang pekerjaan yang kamu incar
Penting bagimu untuk mengetahui seluk-beluk bidang pekerjaan yang nantinya akan kamu geluti. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang scope pekerjaan, salary, skill yang harus dikuasai, dan bootcamp atau kursus yang bisa membantumu belajar. Kamu bisa melakukan research di internet atau bertanya pada seseorang yang sudah terlebih dahulu bekerja di bidang tersebut.
3. Carilah seorang mentor yang bisa memberikan saran
Switching Career bersama Arkademi
Dengan mempunyai mentor, kamu bisa meminta pendapatnya dan menjadikannya bahan pertimbangan. Pengalaman yang ia miliki bisa kamu jadikan pembelajaran sehingga kamu mempunyai gambaran saat melakukan career switch.
4. Buat rencana dan realisasikan dengan tekun
Setelah melakukan riset, kamu bisa mulai membuat rencana dan target selanjutnya. Kamu bisa mulai menyusun jadwal pelatihan skill atau mencari sumber pengetahuan yang dapat mempertajam kemampuanmu. Buat rencana sedetail namun serealistis mungkin. Tidak perlu terburu-buru, yang penting sesuai dengan kapasitas diri.
5. Perluas jaringan pertemanan
Selain bisa mendapatkan lebih banyak informasi, dengan memperluas koneksi pertemanan, kamu juga bisa belajar dari orang dengan berbagai latar belakang juga kemampuan. Semakin banyak belajar, semakin mudah proses career switch-mu.
6. Perkuat skill yang sudah kamu miliki
Meskipun kariermu berganti, bukan berarti skill yang sudah lama kamu asah tidak terpakai lagi. Tetap pertajam kemampuan yang sudah kamu miliki karena siapa tahu, skill tersebut akan sangat berguna untuk bidang pekerjaanmu yang baru.
7. Melakukan rebranding terhadap diri sendiri
Ketika kamu sudah bekerja di satu bidang dan menjadi ahli, personal branding yang melekat padamu tentunya tidak jauh dari bidang pekerjaan tersebut. Apabila kamu memutuskan untuk melakukan switch career, kamu perlu melakukan rebranding terhadap resume, CV, atau bahkan profil LinkedIn. Dengan begitu, perusahaan yang berpotensi menjadi tempatmu meniti karier bisa mempertimbangkanmu.
8. Pertimbangkan untuk mengikuti kegiatan internship atau volunteering
Jika kamu ingin melakukan tips career switch namun masih ragu untuk meninggalkan pekerjaan lama, kamu bisa mencoba untuk mengikuti kegiatan magang atau menawarkan diri sebagai volunteer di lembaga nonprofit. Dengan begitu, kamu bisa mempunyai pengalaman langsung tanpa harus terburu-buru keluar dari pekerjaanmu yang sebelumnya.
Penting sekali bagi kita untuk memahami hulu hingga hilir proses Career Switch, beserta cara menavigasi diri kita sendiri dalam prosesnya.
Switching Career-mu Sekarang Bersama Arkademi!
Arkademi
Arkademi adalah massive open online course (MOOC) platform karya anak bangsa Indonesia. Pembelajaran di Arkademi dikhususkan untuk skill based learning atau pembelajaran berbasis keahlian yang diantarkan melalui kelas belajar dan kursus online melalui aplikasi Arkademi berbasis mobile app dan web. Di Arkademi setiap individu dan lembaga kursus dapat membuka dan mengkomersialkan kelas onlinenya dan menjangkau siswa dari seluruh Indonesia.
Akselerator
Arkademi adalah bagian program inkubasi dan akselerator dari perusahaan top-level dunia: SOSV MOX (Mobile Only Accelerator), Amazon Web Service (Edstart Program) dan Y Combinator (Startup School) yang dipilih dari tech startup edukasi terbaik dunia.
Belajar & Raih Impianmu sekarang di Arkademi.com !
See You on Arkademi
Baca referensi Artikel menarik lainnya di link bawah ini:
Peter Febian (SOBER: Storytelling for Brand Enhancement & Society Empowerment)
Kursus Quality Assurance (https://arkademi.com/course/mempelajari-quality-assurance-qa-produk-digital-untuk-menjadi-tester-software)
Comentarios